Tips Investasi di Bisnis Berlian


Tips Investasi di Bisnis Berlian
Apa aset investasi yang menjadi favorit Anda? Salah satu prinsip dasar dalam mengelola investasi adalah melakukan diversifikasi. Prinsipnya, jika Anda memiliki dana sebesar Rp 100 juta, maka sebarlah dana tersebut ke beberapa aset yang berbeda dengan tujuan untuk meminimalkan risiko investasi. 

Secara umum, aset investasi dapat dibagi menjadi aset fisik, surat berharga, dan bisnis. Untuk Anda yang lebih suka berinvestasi di aset fisik, selain properti dan emas, Anda juga punya pilihan untuk berinvestasi di batu permata seperti berlian. 

Apa saja yang perlu Anda ketahui sebelum menginvestasikan dana di berlian? Berikut pemaparan Perencana Keuangan dari ZAP Finance Prita Hapsari Ghozie seperti dikutip detikFinance dari situs resminya, Minggu (23/3/2014). 

Berlian tergolong batu permata yang pertama kali ditemukan di India 800 tahun sebelum Masehi. Sejak dahulu, batu permata ini kerap dijadikan hiasan utama bagi para perempuan dan diikat dengan emas, perak, atau platinum. 

Berlian sebagai perhiasan dianggap perlambang status sosial seseorang karena harganya yang tidak murah. Berlian juga masih memiliki nilai jual kembali, sehingga beberapa orang menganggap berlian adalah salah satu instrumen investasi seperti halnya emas. Seperti halnya komoditas lain, harga berlian sangat dipengaruhi oleh jumlah permintaan dan penawaran. 

Saat ini, Cina adalah salah satu negara dengan jumlah permintaan berlian terbesar di dunia. Sekitar 60% dari pasangan calon pengantin sekarang memilih cincin bertabur berlian, naik hampir dua kali lipat dengan kondisi tahun 90an yang hanya berkisar 33% pasangan. 

Sedangkan, jumlah produksi berlian terus menurun sejak tahun 2006. Masih ingat dengan hukum ekonomi? Semakin tinggi permintaan di saat penawaran tetap, maka harga pun akan meningkat. Apabila Anda tertarik untuk mulai berinvestasi di berlian, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan. 

Hal terpenting sebagai investor berlian, Anda harus pahami betul 4Cs of Diamond. Sebuah berlian dinilai harganya berdasarkan komponen 4C tersebut. Pertama, Carat (karat) untuk menilai ukuran berlian. Semakin besar karat berlian, maka harganya pun semakin mahal. 

Namun, ukuran karat berbeda dengan gram emas. Artinya, jika berlian satu karat harganya Rp 100 juta, maka untuk berlian dua karat bisa jadi harganya Rp 300 juta. Kedua, Cutting atau bentuk irisan berlian. Irisan ini akan berpengaruh pada permainan cahaya dari batu berlian. 

Perhatikan aspek proporsi seperti rasio antara bagian atas dan bagian bawah, besar ‘meja’, serta presisi dan kerapihan hasil irisan yang ada. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah melihat irisan dari kualitas bagian pinggang berlian. Ketiga, Color atau tingkah keputihan warna berlian. 

Semakin putih warna sebuah berlian, maka harganya pun semakin mahal. Tingkat warna putih berlian yang ditandai dengan kode huruf “D” untuk yang tertinggi, sampai “Z” untuk yang terendah. Keempat, Clarity atau kejernihan berlian. 

Tingkat clarity yang terbaik adalah flawless alias jernih tanpa cacat. Kejernihan yang tinggi ditandai dengan kode “VVS” Saat memilih berlian menjadi sebuah aset investasi, maka motivasi utamanya bukan untuk dipergunakan. 

Kenapa? Karena berlian nilainya tertinggi dalam bentuk butiran satuan utuh, tidak terpecah menjadi pasir berlian, tidak digunakan sehingga mengurangi potensi cacat karena goresan. Selain itu, sebaiknya berlian yang Anda beli memiliki sertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga sertifikasi dunia, seperti GIA (Gemological Institute of America). 

Tujuannya agar nilai berlian yang Anda miliki terjamin karena mengacu kepada harga dunia. Jenis berlian yang sebaiknya dipilih untuk investasi minimal memiliki berat dua karat. Warna berlian untuk investasi sebaiknya berkisar di kode “D”, “E”, “F” dan tingkat kejernihan “VVS”. 

Irisan berlian pun perhatikan dengan seksama. Jika Anda ragu, konsultasikan dengan ahli batu permata. Apabila Anda tetap berminat mengenakan berlian sebagai perhiasan, maka usahakan desain perhiasan tidak rumit agar ongkos produksi tidak besar. 

Selain itu, hindari melakukan pemotongan berlian, misalnya satu karat dipecah menjadi empat. Anda juga harus bersiap dengan risiko pemotongan nilai hingga 30%, apabila berlian Anda berbentuk perhiasan. 

Kapan saat paling tepat untuk membeli berlian? Saran saya adalah saat Anda memiliki dana yang memadai. Membeli berlian dengan cara kredit berbunga kurang disarankan. Beban bunga yang Anda harus bayar itu pasti, sedangkan persentase kenaikan investasi tidak dapat dipastikan. 

Ditambah lagi, berbeda dengan emas, likuiditas berlian lebih rendah dan lingkup perdagangannya untuk mereka yang punya modal di atas ratusan juta. 

Sebelum membeli berlian, pastikan Anda telah memiliki dana darurat yang memadai, agar Anda tidak perlu melepas berlian dibawah harga pasar. Pilihan berinvestasi memang semakin banyak ragamnya. Investasi batu permata seperti berlian memang bukan milik semua kalangan. 

Selalu pastikan bahwa aset investasi yang Anda miliki sesuai dengan rencana keuangan dan juga profil risiko masing-masing. Dan jika memang sudah saatnya, ingatlah 4Cs of Diamond sebagai panduan investasi berlian Anda. Halaman